Rabu, 26 Juni 2013

Semifinal Terdahsyat

Piala Konfederasi Brasil 2013 kian mendekati ujung. Empat semifinalis sudah siap beradu guna mengamankan jalan menuju partai puncak yang akan digelar di stadion fenomenal, Maracana. Brasil, Spanyol, Italia dan Uruguay adalah negara-negara hebat dengan tradisi juara yang sangat kuat. Dan “haram” hukumnya jika Anda melewatkan satu laga saja. Laga semifinal pertama akan digelar pagi dini hari nanti mempertemukan juara Piala Dunia 1934 Uruguay kontra juara Piala Dunia 2002 Brasil. Besoknya, giliran juara Piala Dunia 2010 Spanyol kembali menjajal juara Piala Dunia 2006 Italia. Dahsyat bukan? Hehehe….
Inilah komposisi ideal semifinal Piala Konfederasi yang diinginkan seluruh penikmatbal-balan di seluruh dunia. Betapa tidak, empat juara Piala Dunia mencona beradu taktik dan strategi sesuai trade mark mereka masing-masing. Brasil bersama bintang mudanya, Neymar, mencoba mematahkan hegemoni Spanyol. Dan inilah saatnya para penari samba mempertontonkan kedigdayaannya yang lama tenggelam di hadapan publik sendiri. Sebagai tuan rumah piala dunia mini ini, wajib hukumnya Brasil juara. Namun sebelum misi juara itu terwujud, Brasil kudu melewati hadangan Uruguay terlebih dahulu. Dan itu bukanlah pekerjaan yang mudah, mengingat Uruguay belakangan lebih berprestasi ketimbang Brasil.
Di Piala Dunia 2010, Uruguay adalah salah satu semifinalis. Malah di Copa America 2011 lalu, Uruguay adalah sang kampiun. Jadi, Uruguay pantas membusungkan dada di hadapan Brasil, meski di kandang sendiri Brasil akan bermain. Dari sisi amunisi, Uruguay lebih berpengalaman ketimbang Brasil yang dihuni para talenta muda berbakat. Nama-nama seperti Diego Forlan, Edinson Cavani, Luiz Suarez, Diego Lugano, Martin Caceres dan Fernando Muslera, adalah jaminan mutu penyerangan dan pertahanan di skuat La Celeste.
Bandingkan dengan Brasil,yang hanya mengandalkan pemain muda berbakat, seperti Neymar dan Oscar, yang masih minim jam terbang di turnamen internasional sekelas Piala Konfederasi. Memang sih masih ada Dani Alves dan Julio Cesar, tapi mereka bukan tipe pembeda di lapangan. Brasil tidak punya tipe pemain yang bisa dijadikan panutan di lapangan, sekelas Kaka dan Ronaldinho. Harusnya Luiz Felipe Scolari memanggil salah satunya agar bisa membantu pemain muda minim pengalaman di tubuh skuatnya. Nah, soal prediksi, saya mencoba melawan arus. Meski di mata pengamat sepakbola dunia Brasil lebih diunggulkan ketimbang Uruguay, namun saya melihatnya lain. Dari sisi pengalamam individu pemainnya, Uruguay pantas dijagokan ke final. Nah, dari sisi itu saya menilai bahwa Uruguay-lah yang pantas ke final, bukan Brasil.
Bagaimana dengan laga semifinal lainnya yang mempertemukan Spanyol versus Italia? Ulangan final Piala Eropa2012 ini adalah laga yang paling dinanti karena Italia mengemban misi khusus, yakni misi balas dendam. Belum hilang diingatan kita peristiwa pada 1 Juli 2012 di Olympic Stadion di kota Kiev, Ukraina. Dalam stadion yang megah itu, Spanyol dan Italia bertemu di final. Seperti yang sudah kita ketahui, Spanyol melumat Italia empat gol tanpa balas. Kekalahan terbesar dalam laga final sekelas Piala Dunia itu tentu mencoreng muka Italia. Itulah sebabnya Italia punya misi khusus guna membalas perlakuan “kurang sopan” Spanyol di laga final itu. Nah, momen itu datang lebih cepat, di waktu yang tepat, semifinal Piala Konfederasi. Namun bagi penulis, Italia masih tetap akan “membungkuk” pada keindahan tarian tiki taka Spanyol. La Furia Roja masih terlalu tangguh bagi Gli Azzurri yang tampil tanpaMr. Always Me-nya, Mario Balotelli. Spanyol vs Uruguay di final Konfederasi Cup 2013. Bagaimana dengan Anda? (LH)